METROKalteng.com
NEWS TICKER

Mengecewakan, Proyek Multiyear Desa Baru- Muara Telang dan Jln MTU – Bangkuang Belum Selesai

Friday, 30 April 2021 | 3:06 pm
Reporter:
Posted by: metrokal
Dibaca: 35

Buntok, (METROKalteng.com) – Ketua panitia khusus (Pansus) LKPJ Bupati Barito Selatan (Barsel) akhir tahun anggaran 2020, H Raden Sudarto SH mengatakan, ada Dua titik proyek multiyears Dinas PUPR Barsel yang pekerjaannya mengalami keterlambatan dan kualitasnya mengecewakan, yaitu pekerjaan jalan Desa Baru – Muara Telang, kemudian jalan MTU – Bangkuang.

Pasalnya dua jalan proyek tahun jamak itu kondisinya dalam keadaan belum selesai, serta ada beberapa titik tertentu kondisi aspalnya tersebut sudah mengalami pecah-pecah.

“Pengerjaan yang kami pantau itu semuanya belum selesai, dan mereka menyatakan bahwa itu akibat kahar lagi,” ucap Ketua Pansus, H Raden Sudarto SH kepada awak Metrokalteng.com saat ditemui di ruang kerjanya, kamis (29/4/2021).

Ia membeberkan, jalan di Desa Baru – Muara Telang masih ada sekitar 400 meter pengerjaannya yang belum selesai, dan sudah ada aspal yang retak dibeberapa titik. Sehingga ia meminta adanya perbaikan serta pengawasan yang ditingkatkan.

“Sedangkan untuk jalan MTU – Bangkuang, ada jembatan yang sebelumnya sudah dibuat tapi kelihatannya jembatan itu rusak saat mereka menimbun,” ujar Raden Sudarto.

Dijelaskannya pula, selain itu, ada sebuah jalan menuju Desa Baru yang menjadi perhatian pihaknya, tepatnya di Kelurahan Jelapat. Dimana jalan tersebut juga merupakan proyek multiyears yang statusnya sudah selesai, namun jalan itu masih pecah-pecah.

“Kami minta itu diperbaiki, karena itu kan baru saja dikerjakan kok sudah pecah. Sementara disana kan tidak ada angkutan berat,” tandasnya.

Untuk alasan kahar sendiri, pihaknya menghargai hal tersebut. Namun pihaknya juga meminta Dinas PUPR untuk menyiapkan bukti-bukti pendukung terkait alasan-alasan yang disampaikan dalam terhambatnya pengerjaan proyek multiyears itu, sebab menurut Raden, hal itu untuk memperjelas apa saja yang menjadi kendala yang dihadapi di lapangan dan kondisi seperti apa saja yang dapat menghalangi pengerjaan proyek, sehingga hal itu disebut kahar, pungkas Raden Sudarto mengakhiri. (VG)

Contak Redaksi 081349007114, 081250001889