METROKalteng.com
NEWS TICKER

Warga Dorong Kecewa, Tim Gugus Tugas Covid- 19 Bartim Tekesan Lamban

Wednesday, 15 July 2020 | 10:41 pm
Reporter:
Posted by: metrokal
Dibaca: 483

Tamiang Layang, (METROKalteng.com) – Tim Penanagan Gugus Tugas Kabupaten Barito Timur (Bartim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) di tuding lamban dalam penangan pasien yang terdampak Covid- 19.

Hal tersebut disampaikan Y (48) tahun asal Desa Dorong Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah kepada awak media, Rabu (15/7/2020).

Dirinya merasa sangat kecewa atas penanganan tim gugus tugas Covid- 19 Bartim yang lamban dan terkesan lalai atau tidak semestinya, seperti yang dilakukan tim gugus tugas di daerah lain dalam menangani warga yang terdampak Covid- 19 ini.

Dikatakan Y (48) tahun yang didampingi istri dan anak serta kedua cucunya menjelaskan, bahwa anaknya PAS (21) tahun mendapatkan Surat Keterangan Dalam Masa Isolasi dengan nomor : 812/ 1877 ADM/UPTD PKM-TL, terhitung sejak tanggal 13 Juli 2020 sampai dengan 26 Juli 2020 untuk isolasi mandiri.

“Sebelum anak saya AH (28) tahun di jemput dirumahnya tanggal 7 Juli 2020 oleh tim gugus tugas dari kesehatan. Dia sempat datang kesini dan kontak langsung dengan kami, namun saat diketahui hasilnya positif AH langsung isolasi di RSUD Bartim,” ujarnya.

Pada tanggal 9 Juli tim dari gugus tugas Bartim menghubungi melalui anak kami PAS, meminta data dan bilang belum bisa langsung periksa. Namun sampai tanggal 12 Juli 2020 kami yang menghubungi dan meminta untuk dilakukan pemeriksaan. Akan tetapi mereka yang menyuruh kami tanggal 13 Juli 2020 mendatangi ke Puskesmas Tamiang Layang.

Dirinya juga merasa heran dengan kerja tim gugus tugas Covid- 19 Bartim yang seharusnya memberikan penanganan pencegahan dengan upaya penyemprotan Disinfektan di rumahnya tidak jua dilakukan.

“Sampai saat ini belum ada dilakukan penyemprotan Disinfektan dirumah ini, dan saat kami berbondong-bondong melakukan pemeriksaan di Puskesmas. Jangankan vitamin, sebutir obat pun tidak kami terima, bagaimana kami menjalani isolasi mandiri sedangkan obat atau vitamin tidak diberikan, bahkan rumah yang kami diami tidak terjamin bebas virus,” tandasnya.

Sementara, PAS yang menjadi harapan dan tulang punggung keluarga harus mengurangi aktifitas kerja yang menjadi penghasilan untuk kebutuhan keluarganya sehari-hari dari kerjaan sampingan yang kerap dilakukannya menjadi terhambat.

Dirinya juga merasa heran dengan kerja tim gugus tugas Covid- 19 Bartim yang seharusnya memberikan penanganan pencegahan dengan upaya penyemprotan Disinfektan di rumahnya tidak juga dilakukan.

Warga Desa Dorong ini hanya bisa pasarah dan berharap adanya penanganan khusus tim gugus tugas Covid- 19 Bartim, bahkan pihaknya yang berjumlah 8 orang tersebut meminta Pemerintah lebih peduli dan serius menangani Pasien maupun masyarakat yang terdampak Covid- 19 di Bartim ini.i

Ditempat terpisah tim gugus tugas Covid- 19 Bartim, dr. Simon Biring, selaku penanganan dan pencegahan Covid- 19 saat dimintai keterangan oleh awak media mengatakan, bahwa Desa Dorong tersebut non reaktif dan tidak kontak erat, namun disarankan untuk isolasi mandiri guna pencegahan selanjutanya,” ungkap Simon.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Bartim menjelaskan, bahwa untuk penyemprotan Disinfektan belum dilakukan, melihat hasil sweb terlebih dahulu.

“Desemprot desinfektan kalau hasil swebnya PCR positif, kalau baru reaktif rapid tes belum tentu nanti positif, isolasi mandiri ketat aja,” jelasnya. (Son/Rmy)

Contak Redaksi 081349007114, 081250001889