Kuala-Kapuas, (METROKalteng.com) – Arah baru dalam pengembangan Pendidikan Nasional yang digulirkan Mendikbud Prof Dr H Muhadjir Effendy yakni bukan hanya sekedar pemerataan akses, tetapi juga akses yang berkualitas melalui berbagai program peningkatan sarana dan parasarana pendidikan, peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, implementasi kurikulum, pengembangan minat, bakat, potensi dan prestasi siswa maupun hubungan dengan masyarakat dan orang tua siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas Dr H Suwarno Muriyat kepada awak media dalam rilisnya Minggu, (29/09/2019) menyatakan, jika kini sejumlah Pejabat dari Kemendikbud dalam dua minggu terakhir banyak bertandang ke Kapuas untuk melakukan survey atas bangunan yang akan direhabilitasi maupun sosialisasi kebijakan Kemendikbud dan peningkatan kompetensi profesi guru.
“Minggu lalu ada dua pejabat dari Direktorat Paud Dikmas mensurvey bangunan TK/Paud hasilnya kini sejumlah lembaga penyelenggara pendidikan pra sekolah telah melakukan MoU serta mengikuti pelatihan di Jogjakarta dan segera melakukan program peningkatan mutu.
Sedangkan minggu ini berkunjung pula dari Direktorat Pendidikan Dasar guna menetapkan sejumlah SD Swasta yang tersebar di 4 Kecamatan yang akan direhabilitasi segera” ucap H Suwarno.
Pria yang juga Sekretaris Kwarcab Gerakan Pramuka Kapuas ini menambahkan juga dilakukan Bimtek Sekolah Inklusif jenjang SD, SMP dan SMA/SMK di SMPN 4 Selat dengan menghadirkan pakar pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
“Semua jenjang pendidikan diselenggarakan pendidikan inklusif, dengan tujuan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua anak baik yang berkebutuhan khusus maupun yang tidak dengan merangkul perbedaan dalam satu lingkungan pembelajaran yang edukatif,” jelas Suwarno.
Ia juga menambahkan jika kini sedang dilakukan pembangunan dan rehabilitasi gedung sekolah yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan menggandeng Inspektorat dan Kejaksaan Negeri Kapuas selaku Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan sehingga pengerjaan oleh Sekolah menjadi tepat sasaran.
“Ada laporan dari Kepala Sekolah yang ditelepon seseorang dan mengatas namakan saya meminta sejumlah uang agar sekolah mendapatkan program DAK. Juga oknum yang bukan tugasnya melakukan monitoring dan evaluasi ke sekolah. Hal ini tidak benar dan sudah saya laporkan kepada Aparat Penegak Hukum.
Kini sekolah tidak perlu lagi membuat proposal atau usulan untuk dapatkan rehab maupun Dana Bos Afirmasi dan Kinerja karena semua data sarana/prasarana, guru, jumlah siswa dan semua berkenaan dengan sekolah telah terhimpun dalam aplikasi Dapodik (Data Pokok Pendidikan) Bapak dan Ibu Kepala Sekolah maupun Guru dan Tenaga Kependidikan lainnya tetaplah fokus pada tugas profesionalnya demi mencerdaskan anak bangsa.
Jika ada hal-hal yang mengganggu proses belajar dan mengajar kami memiliki Pengawas dan UPTD Pendidikan Kecamatan untuk tempat berkoordinasi atau langsung ke Dinas Pendidikan,” pungkas H Suwarno (Red-MK)