Muara Teweh, (METROKalteng.com) –Anggota parlemen pusat Jakarta yang didelegasikan dari komisi VII DPR RI,Dr Ir Willy Midel Yoseph,MM dari daerah pemilihan Kalimantan Tengah (Dapil – Kalteng), menggelar kegiatan kunjungan kerja (kunker) di wilayah Kabupaten Barito Utara (Barut),pertemuan dengan Wakil Bupati Barut, Sugianto Panala Putra berlangsung digelar bertempat di aula BappedaLitbbang Muara Teweh.
Willy M Yoseph menyebutkan, kunker di Barut adalah dalam rangka menambah wawasan terkait mekanisme sistem kerja Pemkab Barut dan tata kelola sumber daya alam seperti emas, batu bara, dan gas bumi.
Ditambahkan Willy, pohak perusahaan atau badan usaha swasta diminta untuk melakukan pemerataan timbal balik bagi warga masyarakat di Barut, tidak hanya untuk mengambil keuntungan besar dari sumber daya alam sekitar,namun hendaknya mampu melakukan upaya bersinergi untuk meningkatkan kemakmuran dari hasil potensi sumber daya alam untuk kemaslahatan rakyat.
Anggota parlemen dari komisi VII DPR RI tersebut mempertegas lagibhwa percepatan pembangunan infrastruktur, pendidikan dan ekonomi di Barutmerupalan hal yang sangt vital,karena hal tersebut pada intinua agar bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat di Bumi Iya Mulik Bengkang Turan.
“Untuk itu saya sanhat mengharapkan dan siap menampunh aspirasi dari Pemerintah Kabupaten Barut beserta jajaran stakeholdernya,baik dalam konsep usul yang akan diajukan maupun rencana-rencana untuk meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Barut” sebut politisi PDIP ini.
Secara terpisah,wakil bupati Sugianto Panala Putra menerankanterkait dengan perekonomian Pemkab Barut pada tahun 2019 telah tumbuh positif pada level angka 6,01 persen atau lebih cepat pertumbuhamnya jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Menurut Wabup, meningkatnya pertumbuhan ekonomi Barut, adalah murni didukung oleh meningkatnya produksi di seluruh sektor lapangan usaha dengan tidak dipengaruhi inflasi dalam rentang waktu 5 tahun terakhir, struktur perekonomian Barut yang didominasi oleh kategori sejlh lapangan usaha, diantaranya, pertambangan dan penggalian, pertanian, kehutanan, dan perikanan, industri pengolahan, perdagangan besar dam eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, serta transportasi dan pergudangan dan logistik.
Disebutkannya, upaya-upaya percepatan pembangunan mengacu berdasarkan data pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sektor pertambangan Provinsi Kalimantan Tengah bahwa di Kabupaten Barut terdapat 61 perusahaan yang mengantongi IUP OP Produksi dan C dan C pada sektor pertambangan batubara,
“Sementara sektor kelistrikan 63,7 persen wilayah Barut telah dialiri listrik PLN. 65 desa/kelurahan yang telah dialiri listrik PLN, sedangkan 37 desa lain masih belum teraliri,namun pada saat ini tengah dalam proses dan nantinya seluruh wilayah desa dan kelurahan di Barut akan menjadi terang sebagaimana harapan masyarakat,” sebut Sugianto Panala Putra.
Rangkaian kegiatan kunker anggota parlemen dari komisi VII DPR RI tersebut dihadiri Ketua dan Wakil Ketua DPRD Barut, Sekda, unsur FKPD, kepala perangkat daerah, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama serta para undangan yang hadir.(Uzi)