Buntok, (METROKalteng.com) – Sebagai perusahaan yang bergerak pada sektor pertambangan PT. Multi Tambang Utamajaya (MUTU) memiliki kepedulian sosial yang tinggi terhadap masyarakat Barito selatan. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. MUTU telah menyalurkan bantuan kepada masyarakat untuk pembangunan balai adat di Desa Mangaris, Kecamatan Dusun Selatan, Barito selatan.
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan oleh suatu perusahaan PT. MUTU kepada semua pihak yang ada di dalamnya dengan melaksanakan sebuah program yang memiliki manfaat.
Dengan mempraktekkan CSR, PT. MUTU yang menyadari jenis dampak yang mereka timbulkan pada semua aspek masyarakat termasuk ekonomi, sosial dan lingkungan. Dimana CSR merupakan sebuah komitmen PT. MUTU yang bertujuan untuk membantu dalam meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik.
Sementara pihak Pemerintah Desa Mangaris, Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan mengapresiasi adanya Bantuan Corporate Social Responsibility ( CSR ) dari PT.MUTU (Multi Tambang Utamajaya) atas pembangunan balai adat” Desa Mangaris melalui program CSR Tahun 2022 Bidang infrastruktur.
Kepala Desa Mangaris Adrianus bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) mewakili masyarakat Desa dan mantir adat Desa mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi bantuan CSR dari pihak PT MUTU ( Multi Tambang Utamajaya). “Semoga bantuan ini bermanfaat bagi masyarakat Desa khususnya desa mangaris dan sekitarnya,” Ucap Kepala Desa Mangaris Adrianus saat peninjuan hasil pembangunan pembangunan balai adat, Jum’at, (03/11/2023).
Adrianus, Kepala Desa Mangaris dan Rini Novita Sari, Ketua BPD Desa Mangaris
Sebagai mantir adat (Pemangku Adat) Pebriantoni mengatakan, masyarkat warga Desa mangaris sangat berterima kasih dengan adanya bantuan pembangunan balai adat di Desa ini yang berguna untuk pertemuan tentang pembahasan tentang adat – istiadat yang sudah menjadi kebiasaan dan tradisi sehari – hari oleh Warga Desa mangaris terangnya.
“Balai Adat di Desa mangaris ini bebas digunakan oleh masyarakarat Desa manapun yang ada di Barsel, yang tujuannya sebagai pembahasan tentang adat – istiadat yang berlaku dan diakui sejak turun – temurun, dan untuk menyelesaikan masalah tentang benturan prinsip antara masyarakat dengan pihak perusahaan, dan masalah aturan perkawinan sehingga dapat bersama – sama menyelasaikannya bersama di balai adat yang sudah ada, melalui mantir adat, pemangku adat dan tetua adat setempat,” kataPebriantoni.
Ketua BPD Mangaris Rini Novita Sari, menambahkan pembangunan Balai Adat Desa Mangaris dan melalui rapat bersama masyarkat desa ke Pemerintah Desa dan pemangku adat, dan direspon baik oleh pihak perusahaan karena tujuannya baik untuk menjaga dan melestarikan adat dan kebudayaan di Barsel khususnya Desa mangaris, sehingga nantinya permasalahan konflik dengan adat – istiadat bisa teratasi bersama – sama melalui mufakat untuk mengatasinya, pungkas Rini. (Ton)