Palangka Raya, (METROKalteng.Com) – H.M. Sahrun dari pihak keluarga Rusmadiansyah (40) warga Jalan Pantai Cemara Labat ll Pahandut Seberang Kota Palangka Raya yang diketemukan tergeletak meninggal, di Pasar Lama Jalan Sangkurun Kelurahan Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah pada, Rabu (27/5/2020) pagi tidak terima di nyatakan positif corona -19.
Menurut Sahrun, sebelum memasuki Kuala Kurun (Alm) Rusmadiansyah sudah di periksa dan di nyatakan negatif, tidak ODP atau PDP.
Dijelaskan Sahrun, sudah menjai kebiasaan korban untuk mengantar ikan ke Kuala Kurun dengan menggunakan mobil. Sesampai di Kuala Kurun korban hendak ke toilet yang ada di pelabuhan itu, setelah sampai korban terpeleset dan jatuh hingga meninggal dunia.
“Pada saat korban di temukan oleh warga setempat, mereka tidak berani mendekati korban, karena mereka takut kalau korban meninggal akibat corona -19. Tidak lama kemudian datang Tim gugus tugas covid-19 lalu membawa korban ke RSUD, Kuala Kurun selanjutnya di otopsi,” jelas Sahrun.
Dikatakan Sahrun, setelah di lakukan otopsi, jenasah di perlakukan sesuai standar prosedur protokol covid-19 untuk di makamkan. Pada saat keluarga jenasah tiba dari Palngkaraya, jenasah sudah di masukkan ke dalam peti.
Sebelumnya rencana pihak keluarga akan membawa jenasah ke Palangkaraya, namun di tolak oleh pihak RSUD karena salah seorang dokter menyatakan bahwa Rusmadiansyah, (Alm) ini meninggal akibat covid -19.
“Pihak kelurga juga sempat kebingungan atas pernyataan pihak dari RSUD Kuala Kurun, begitu cepat memvonis adik saya meninggal dunia akibat corona -19, padahal hasil Diagnosa dan uji lab, belum keluar,” tegas Sahrun.
Sahrun mengatakan, pihaknya sangat kecewa dan keberatan, untuk itu nantinya apabila hasil uji lab, keluar dan adik saya di nyatakan negatif covid -19, maka kami akan menuntut secara hukum, Tim gugus tugas covid -19 Kuala Kurun yang pada intinya ade saya meninggal secara wajar, akan tetapi pemakamannya secara covid-19 sesungguhnya kami sangat kecewa, “pungkasnya. (Anton-MK)