METROKalteng.com
NEWS TICKER

Terkait Kegiatan Ritual Ormas TBBR, Ketua Brigade Batamad Gumas Angkat Bicara

Thursday, 3 December 2020 | 8:00 pm
Reporter:
Posted by: metrokal
Dibaca: 2454

Gunung Mas, (METROKalteng.com) – terkait kegiatan yang dilakukan oleh Organisasi Masyarakat (Ormas) Dayak Tariu Borneo Bangkule Rajangk (TBBR) di Desa Petak Bahandang, Selasa ( 1/12/2020 ) lalu akhirnya beberapa Ormas Dayak yang ada di Kabupaten Gunung Mas angkat bicara, salah satunya Batamad Kabupaten Gumas.

Ketua Brigade Batamad Gunung Mas Inoni mengatakan, terkait dengan kegiatan ritual memandikan seseorang untuk ilmu kebal yang dilakukan oleh organisasi Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) sangatlah kurang baik atau kurang beretika. Karena, seseorang yang mempunyai adat dan budaya yang baik hendaknya harus menghormati dan menghargai tuan rumah. Apalagi, di wilayah Kabupaten Gunung Mas yang mempunyai budaya aslinya sendiri.

“Siapa pun dia kalau mengadakan ritual yang namanya adat dan budaya. Apa lagi ke terkait adat-istiadat, hendaknya harus menghormati dan menghargai tuan rumah. Kita ini kan hidup dalam semboyan “Belum beradat” yang artinya karena kita hidup beradat, maka kita juga wajib menghargai orang-orang yang ada yang ada di wilayah ini seperti ketua-ketua DAD, pemimpin-pemimpin adat lainnya,” jelas Inoni, Kamis ( 3/12/2020).

Ada juga semboyan lainnya seperti “Lain ladang, lain belalang, lain lubuk, lain ikannya” maksudnya yaitu setiap wilayah mempunyai Panglima sendiri, baik yang tersurat maupun tersirat dan itu wajib hukumnya sesama anak Dayak harus tahu itu, imbuhnya.

“Apalagi, ini menyangkut ritual. Yang katanya untuk ilmu kebal. Dalam ritual ini, Kebal yang dimaksud kebal dalam hal Apa??. Apakah kebal senjata dan lain sebagainya. Adapun maksud tujuannya ritual tersebut untuk apa dan pasukan yang dibentuk mereka itu sangat enak atau mudah tanpa harus seleksi anggotanya,” ungkap Inoni.

Menurut saya lanjut Inoni, hal seperti ini juga harus menyeleksi orangnya, jangan Sembarang, jangan memandikan orang seenaknya tanpa harus melihat kepribadian orangnya, dan yang lebih penting adalah berpikir kedepannya setelah orang tersebut memiliki ilmu kebal. Takutnya nanti akan disalah gunakan dan menjadi ajang untuk melakukan kriminal seperti, merampok, membunuh sesama Dayak atau orang lain. Kami tidak setuju dan tidak sepakat sama sekali dengan rekrutmen yang tidak jelas seperti ini, tegas Ketua Brigade Batamad.

Saatnya mengevaluasi ke depannya dengan membangun sumber daya manusia yang bagus serta organisasi yang tujuannya untuk membangun sumber daya manusia yang bersifat daya saing yang kuat dari sumber daya manusianya yang mimiliki pemikiran yang maju. Mengingat adanya perdamaian tumbang anoi yang sekarang menjadi berkembang dan menjadi mercusuar sebagai sumber perdamaian khususnya Dayak.

“Alangkah lebih baik kita saling mengenal terhadap sesama Dayak saling menukar nomor handphone, saling mengasihi baik kepada pendatang maupun kepada sesama Dayak. Maka kita akan hidup aman, damai, dan tenteram. Apalagi di Gunung Mas ini tidak memerlukan hal seperti itu ( kebal ) karena kita sudah hidup aman, damai, dan tenteram,” tandas pria yang akrab di panggil Inon.(Didik S)

Contak Redaksi 081349007114, 081250001889