METROKalteng.com
NEWS TICKER

Terkesan Asal Jadi dan Diduga Tidak Memenuhi Sepesifikasi Teknik, PAMSIMAS Desa Baliti Terancam Gagal

Saturday, 21 November 2020 | 11:47 am
Reporter:
Posted by: metrokal
Dibaca: 323

Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) adalah salah satu program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia dengan dukungan Bank Dunia, program ini dilaksanakan di wilayah perdesaan dan pinggiran kota.

Air merupakan sumber kehidupan dan kebutuhan mendasar yang tidak bisa ditawar-tawar, karena itu, setiap manusia harus mengkonsumsi air yang layak dan benar-benar bersih.

Maka, Program Nasional Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS), sebagai jawaban untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Sayangnya, kegiataan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) yang ada di Desa Baliti, Kecamatan Gunung Timang, Kabupaten Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah, terancam gagal lantaran diduga dilaksanakan asal jadi.

Kegiataan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) yang di bangun tahun 2020 dengan dana sebesar Rp.208 juta tersebut belum bisa dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat yang ada di desa setempat.

Salah seorang warga yang tak mau namanya disebut menyebutkan, kegiatan PAMSIMAS yang dibangun di Desa Baliti terkesan dibangun asal jadi, bahkan diduga tidak memenuhi sepesifikasi teknik tentang pekerjaan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS).

“Masa pemasangan pipa ditaruh didalam aliran sungai yang banyak kayunya,” ujarnya dengan heran ketika dibincangi awak media ini, belum lama ini.

Sementara terpisah Konsultan pelaksana PAMSIMAS, Ahmad Kusaini ketika dikonfirmasi belum lama ini menyebutkan, bangunan itu sudah selesai dan sudah difungsikan oleh KKM/Satlak Desa Baliti. Walaupun bilum ada uji fungsi dari kami, dan belum lagi ada serahterima.

Namun beberapa hari/malam turun hujan dangan curah hujan tinggi yang menyebabkan sungai meluap dan menghantam sisi kiri dan kanan dari sayap DAM sehingga pada sisi kiri & kanan serta bawah DAM terkikis oleh air.

“Sudah dua kali perbaikan oleh KKM/Satlak. Pada kali ini pun KKM/Satlak berjanji utk memperbaikinya. Sebagi catatan: Sarana tesebut walaupun sudah selesai tapi belum ada Uji Fungsi dari Kami (menunggu tim Satker dari Palangka), dan belum diserahterimakan dari KKM/Satlak ke Satker,” jelasnya.

Sementara terkait pemasangan Piva dalam sungai yang diduga tidak sesuai sepesifikasi teknik, Ahmad Kusaini membenarkan. Untuk penanaman iya. “Kalo pipa sebenarnya harus di tanam, cuma KKM/Satlak beralasan, terlalu berat bagi mereka untuk menanam pipa karena harus membersihkan akar2 pohon (dlm hutan), upahx terlalu besar,” ujar Kusaini.

Ditambahkannya, hal ini terkait minimx dana pa, sebenarnya dalam Pamsimas untuk kegiatan kecuali yang memerlukan keahlian khusus. Itu tidak ada upah, harusnya swadaya masyarakat. Pian tau sendirilah kalau ini diterapkan,” pungkasnya. (Jonda/Red)

Contak Redaksi 081349007114, 081250001889