METROKalteng.com
NEWS TICKER

DPRD Barut: Upaya Pengawasan Prokes Diperlukan Evaluasi Secara Ketat Dan Kontinu

Saturday, 22 May 2021 | 1:14 pm
Reporter:
Posted by: metrokal
Dibaca: 9

Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Imbauan datangnya dari anggota Komisi I DPRD Kabupaten Barito Utara (Kan-Barut) yaitu Mustafa Joyo Muchtar memberikan kepada Satgas Covid-19 Barut, agar dalam proses pembelajaran tatap muka yang akan dilaksanakan seluruh dilIngkungan sekolah di daerah ini perlu dilakukan pengawasan terhadap protokol kesehatan (Protkes) dan dievaluasi secara berkala. dan juga kontinu.

Karena tumpuan terkait dengan soal pendidikan pada tahun 2020 lalu tentunya ada masalah yang sangat menyedihkan dalam dunia pendidikan sepanjang sejarah, khususnya di kabupaten Barut.

Karena dari penyebaran wabah pandemi Covid-19 banyak para peserta didik di semua tingkatan hingga dengan mahasiswa yang juga turut terdampak juga mengakibatkan tidak bisanya proses belajar dan mengajar tidak dapat dilaksanakan secara tatap muka (off line).

“Diharapkan untuk tahun 2021 ini hendaknya benar-benar sudah tidak lagi mengkhawatirkan terkait dengan proses belajar mengajar secara langsung, namun tetap dilakukan pengawasan terkait dengan prokes dan evaluasi secara berkala, dan juga kontinu, “pinta Mustafa Joyo Muchtar, Jumat (21/5/2021).

Mustafa Joyo Muchtar adalah merupakan politisi Partai Gerindra ini, dirinya meminta jangan sampai lengah atau lalai dalam mencegah penyebaran wabah Virus Corona, mengingat sebagaimana hasil yang diumumkan oleh Kemenkes RI bahwa saat ini ada virus Covid-19 muncul dalam bentuk varian baru.

Dikatakannya, bahwa sejauh ini terkait dengan pandemi Covid-19 sudah cukup menjadi momok bagi peserta didik kita, karena belajar dirumah secara daring dan luring yang cukup memakan waktu untuk proses belajar dan mengajar.

Disamping membuat tress dari segi psikologis terhadap anak karena tak bertemu atau berinteraksi langsung dengan teman-teman satu sekolahnya serta tidak lagi mendengar secara langsung suara para pengajar atau para guru disekolah.

Disebutkannya, bahwa dampak negatif yang dirasakan anak-anak desa yang jauh dari jangkauan signal dan tak punya kuota internet serta handphone jenis android.

“Untuk itu itu, pemerintah daerah dengan anggaran daerah diharapkan turut serta dalam menyikapi persoalan semacam ini, sehingga tentunya harus mendapatkan solusinya sebagaimana harapan guru dan juga murid,” ungkapnya. (Uzi)

Contak Redaksi 081349007114, 081250001889