Puruk Cahu, (METROKalteng.com) – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) masih menjadi permasalahan yang serius, khususnya di Kabupaten Murung Raya (Kab-Mura). Oleh Karenanya perilaku membakar hutan untuk mencari keuntungan jangka pendek ini harusnya mampu dan bisa dicegah dan bahkan dihentikan.
Ikhwal tersebut ditegaskan, Sekretaris Daerah (Sekda) Mura, Hermon pada saat membuka pelatihan bersama kesiapsiagaan dalam upaya penanggulangan bencana melalui organisasi pemuda karang taruna tanggap bencana, Senin (3/10/2022) bertempat di aula Kantor BPBD setempat.
Sehingga diharapkan dalam proses tersebut diharapkan adalah meninggalkan kebiasaan dan perilaku ini dan mengembangkan paradigma baru mengenai pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan dan melindungi kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati yang dimiliki daerah Kabupaten Mura.
“Karena yang namanya perubahan ini perlu dilakukan baik oleh kalangan masyarakat yang masih mengelola lahan secara tradisional maupun pengusaha perkebunan pertanian pertambangan dan pemerintah daerah,” pinyanya dalam kegiatan yang dihadiri sejumlah pejabat dari Polres dan TNI, kepala OPD serta Camat dan Lurah se Mura.
Masa pelatihan bersama penanggulangan bencana Karhutla ini merupakan salah satu program strategis di Kabupaten Murung Raya sebab itu kegiatan ini merupakan percontohan pengendalian kebakaran hutan dan lahan dengan mengembangkan kerangka partisipatif dari elemen mayarakat didaerah.
“Karena pemerintah daerah organisasi masyarakat perusahaan dan warga setempat secara umum melalui revitalisasi kearifan lokal dan pengintegrasian teknologi modern dalam pengendalian dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan,” tegas Sekda Hermon.
Disebutkannya bahwa bencana kebakaran hutan lahan di Kalimantan Tengah, terkhusus di Kabupaten Mura adalah merupakan kejadian yang berulang-ulang setiap tahunnya, terutama pada musim kemarau. Kebakaran hutan dan gambut ini bukan hanya berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat, tetapi juga berdampak pada perekonomian masyarakat dan tentu saja melepaskan emisi karbon (C02) ke udara yang menyumbang masalah perubahan iklim yang menimbulkan bencana kabut asap.
Sementara itu, Kepala pelaksana (Kalak) BPBD Mura, Kariadi, mengatakan, pelatihan ini adalah penanganan dan bencana kebakaran hutan dan lahan dalam bentuk materi dan praktek lapangan. Tujuannya, guna meningkatkan keterampilan dan keahlian personil dalam hal penanggulangan bencana khususnya bencana Karhutla.
“Sebagai bentuk antisipasi dan pencegahan karhutla di wilayah kabupaten Murung Raya, khususnya di semua kecamatan dan desa yang merupakan daerah rawan bencan Karhutla,’tukasnya.(Uzi)