MuaraTeweh, (METROKalteng.com) – Mantan bupati Bupati Barito Utara (Barut) H Nadalsyah ditunjuk senahai pengurus DPC APDESI Barut sebagai dewan penasehat DPC APDESI mada bhakti 2024-2029.
“Saya ucapkan trima kasih kepada jajaran pengurus DPC APDESI Barut atas kepercayaannya yang telah menunjuk saya sebagai Penasehat Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (DPC Apdesi) Kabupaten Barut (Barut) periode 2024-2029,” kata H Nadalsyah pada saat menyampaikan sambutan pengukuhan DPC APDESI Kabupaten Barut bertempat di gedung Balai Antang Muara Teweh, Rabu (7/2/2024).
Dirinya juga menyampaikan permohonan maaf, selama purna tugas agak jarang berada di Barut karena dirinya talkshow keliling Kalimantan Tengah di 13 kabupaten/kota dikarenakan kami sebagai Caleg DPR RI dapil Provinsi Kalimantan Tengah.
“Saya mohon doa restunya kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Barito Utara, agar bisa mencapai apa yang dicita-citakan serta yang direncakannya sejak dulu,” ucap H Nadalsyah.
Fdikayalannya, bahwa ditunjuk selaku penasehat tujuannya tidak lain dan tidak bukan hanya ingin berpesan kepada seluruh kepala desa yang ada di daerah ini agar betul-betul menjalankan tugasnya sesuai dengan keinginan masyarakat si desa.
“Karena ananah masyarakat dimana pada waktu janji-janji kampanye sebelum terpilih. Masyarakat memilih kalian, itu adalah sebagai ujung tombak, keinginan masyarakat untuk memajukan desa-desa yang kalian pimpin,” tuturnya.
Diketahui bahwa, H Nadalsyah adalah ketua ASBWI ini juga merasakan menjadi bupati selama 2 (dua) periode kemarin dipilih oleh masyarakat, merasa beban, kapan saja, dimana saja terkecuali tidur tidak memikirkan Barut, buminIya Mulik Bengkang Turan.
“Maksud dan tujuan saya kepada para kepala desa yang ada di Barito Utara. Yang saya harapkan jangan sampai terlalu lama meninggalkan tempat kita menjabat di desa yang kita pimpin guna mensejahterakan masuarakat ,” ungkapnya.
Dikatakan H Nadalsyah, bahwa dengan terpilihnya Ketua DPC Apdesi yang baru ini bisa memberi masukan-masukan kepada kepala desa yang jarang berada ditempat. “Karena apa, kalian di periode ini sangat beruntung, pertama ADD naik mencapai 150 persen,” sebutnya.
Disebutkan pula, bahwa pada tahun 2023 kenaikan ADD 147 persen dari tahun 2022 baru ABPD naik dari Rp 1,7 triliun lebih menjadi Rp2,7 triliun lebih. “Nah sekarang di tahun 2024, ABPD Kabupaten Barito Utara sudah mencapai Rp2,7 triliun. Berarti peningkatannya lebih signifikan lagi,” jelas H Nadalsyh.
Sesuai dengan UU Desa nomor 6/2014, ADD yang dialokasikan oleh pemerintah daerah ke desa minimal 10 persen dipotong oleh DAK (Dana Alokasi Khusus). Minimal masing-masing daerah di mulai dengan angka minimal dipotong DAK 10 persen hanya sekitar Rp150-200 juta.
Dikatakan H Nadalsyah, Rp 2,55 triliun di kalikan 10 persen itulah yang dibagi-bagikan untuk ADD di 93 desa yang ada di Barito Utara. Coba dibayangkan kalau jika di hitung-hitung desa ada yang mencapai Rp3 miliar, ” tandasnya.
H Nadalsyah bermohon dengan kenaikan ADD yang sangat signifikan ini jangan sampai masyarakat dari desa ada jalan-jalan yang rusak pemerintah kabupaten yang disalahkan. Akan menjadi beban pemerintah kabupaten. Sebenarnya ini sudah menjadi tugas desa.
“Dan saya meminta dengan Ketua Apdesi, bagaimana memotivasi teman-teman yang lain saling mengisi, saling tukar pikiran untuk memajukan desa agar betul-betul maju disaat anggaran desa naik signifikan,” bebernyai.
Perubahan UU Desa Tahun 2014 sudah di ketok palu dari jabatan 6 tahun menjadi bertambah masa jabatan Kepala Desa menjadi 8 Tahun untuk membangun desa masing- masing.
“Untuk itu, saya selaku penasehat dan saya bisa memberi kebijakan, mendokrin kalian karena bukan tugas saya lagi tetapi Pak Pj Bupati mungkin bisa memanggil Kepala Desa yang tidak memiliki aturan sesuai dengan regulasi yang berlaku di NKRI,” tandasnya.(Uzi)