METROKalteng.com
NEWS TICKER

Pemortalan Jalan Angkutan Batu Bara PT BMP Melebar Hingga Ke Desa Tabulang Dan Cangkang

Thursday, 29 February 2024 | 10:19 am
Reporter:
Posted by: metrokal
Dibaca: 18

Puruk Cahu, (METROKalteng.com) – Pemortalan Jalan angkutan batu bara PT. BMP yang dilakukan oleh warga Desa Tabulang Dan Cangkang tampaknya melebar. Sejumlah sarana angkutan batu bara tak lgi beroperasi lantaran diportal warga dua didesa Tabulangn Dan Cangkang di Kelurahan Saripoi, Kecamatan Tanah Siang, Kabupaten Murung Raya (Mura), Kalimantan Tengah (Kalteng).

Warga menyebutkan, sebelumnya aksi portal juga dilakukan Warga Desa Mantiat Pari terkait masalah Debu yang kadang – kadang disiram dilakukan oleh warga setempat dan honor upah kerja 4 bulan tak dibayar sebagai sopir bernama Arifin, selain itu soal air bersih bagi kebutuhan warga desa juga macet, lantaran Dam/tempat penampungan air jebol, didsebabkan adanya limbah perusahan PT Borneo Prima (BP) masuk ke bak penampungan air masyarakat dan terjadi ambruk, sehingga keadaan terjadi kacau dan sudah 3 bulan warga mengalami kesulitan medapatkan air bersih, kata warga desa benama Ady.

Ditempat yang berbeda, sejumlah sarana angkutan batu bara milik PT Borneo Mura Perkasa (BP), Andi pada Kamis (1/3/204) bagian Latap mengatakan, bahwa pihak managemen belum ada dikantor dan kemungkinan ke Banjarmasin, kegiatan unit angkutan BP terpaksa harus berhenti dalam menjalankan aktivitas, terutama untuk angkutan batu bara bagi kendaraan jenis Tata dan Dongpeng yang menggunkan jalan poros untuk houling hasil tambang, karena akses jalan telah dipasang portal oleh oknum warga tertentu.

Kepala desa (Kades)Tabulang, Darmansyah mengatakan, bahwa pemortalan dilakukan murni oleh warga bukan suruhan dari Kades, pemortalan yakni terkait soal rekrumen tenaga kerja lokal yang tak kunjung dipanggil perusahaan untuk masuk menjadi tenaga kerja.

Bahkan warga ada yang nilainya di level tertinggipun malah tak diterima untuk mendapat pekerjaan, sehingga kondisi ini, membuat akumulasi emosi warga meluap dan tak dapat dibendung. Pada akhirnya sejumlah unit sarana tidak dapat melakukan aktivitas angkutan batu bara lataran terhenti.

Dari pantauan awak media dilapangan, antara perusahaan dan warga sepertinya belum ada keputusan, sehingga armada angkutan perusahaan bisa lagi lewat kembali lagi beroperasi.

“Memang Desa Tabulang bukanlah desa yang keberadaannya jauh jaraknya dari perusahaan bekerja, namun dampak dari debu pada saat houling sangat dirasakan oleh masyarakat sekitar karena debu yang pekat tengah berterbangan, selain itu, warga lokal yang mengusul ingin melamar kerja ke perusahaan tak ada jawaban,” ujar Kades Tabulang, Darmansyah, Rabu (28/2/2024).

Managamen PT Borneo Prima (BP), Tonyo di kantor Polsek Tanah Siang mengatakan, bahwa dirinya akan berupaya menyampaikan kepada atasan untuk menggeser unit penyiraman ke Desa Mantiat Pari, sehingga kehendak warga nantinya terwujud dalam mengurai akar permasalahan yang terjadi di lapangan.

Kemudian permasalahan antara warga dan perusahaan akan dilanjut negosiasi di kantor Camat, namun kabarnya masih tidak mencapai kata sepakat alias deadlock (Uzi)

Contak Redaksi 081349007114, 081250001889