METROKalteng.com
NEWS TICKER

Bupati Perdie Dukung Listrik Masuk Desa, Willy: Tahun 2024 78 Desa Mestinya Harus Terang Benderang

Thursday, 20 October 2022 | 6:27 am
Reporter:
Posted by: metrokal
Dibaca: 8

Puruk Cahu, (METROKalteng.com) – Bupati Kabupaten Murung Raya (Kab-Mura) Perdie M Yoseph mendukung dan mengucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas inisiatif kementerian ESDM dengan Mitra anggota komisi VII DPR RI, Willy M Yoseph yang tidak hanya bisa menggagas terkait soal kelistrikan, khususnya di wilayah Mura.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Mura, Perdie M Yoseph pada saat menghadiri peresmian program bantuan pasang baru listrik (BPBL) Provinsi Kalteng yang dilaksanakan di Desa Saripoi Kecamatan Tanah Siang, Rabu (19/10/2022).

Pada momen tersebut turut hadir anggota komisi VII DRP RI Dr Ir Willy M Yoseph, Jisman Hutajulu Direktur pembinaan pengusahaan Ketenagakelistrikan Kementrian ESDM, Dirut PT PLN Persero Agus Setiawan, perwakilan Dinas Barsel dan Barut, Kajari Mura Kosasih, anggota komisi II DPRD Mura, Heriyus, kepala OPD Mura dan sejumlah para undangan yang juga turut hadir.

“Dengan adanya program masuk desa ini, kami sangat mendukung dan baik moril maupun materiel guna bersinergi dengan harapan masyarakat kabupaten Mura, khususnya Kecamatan Tanah siang ini supaya pagi siang sore malam membuat Kecamatan Tanah siang menjadi terang benderang,” tukas Bupati Perdie M.Yoseph.

Untuk itu, Kecamatan Tanah Siang ini adalah Kecamatan yang memang perlu mendapat perhatian serius terkait kelistrikannya dan bersyukur Kabupaten Mura mendapat jatah 1.159 penerima pasang listrik gratis bagi masyarakat kurang mampu.

“Dengan kehadirnya PLN adalah
bukan hanya untuk pemenuhan UMKM dan kegiatan rumah tangga, tapi juga berdampak hingga ke hal yang menjadi masalah besar secara nasional dan juga masalah yang masih ada di Mura,” jelas Bupati Perdie.

Sementara itu, anggota Komisi VI DPR RI Willy M Yoseph menyebutan, listrik adalah sumber dari kebahagiaan dan kesejahteraan. Jadi tidak mungkin orang itu bisa bahagia atau bisa sejahtera tanpa ada aliran listrik kerumah rumah dan juga PJU.

“Lantaran pada sekarang peradaban orang itu sudah semuanya canggih. Bahkan kita ngerasain sendiri dampaknya dalam 2 tahun terakhir pada saat pandemi itu sangat terasa khususnya Kalimantan Tengah dan terkhusus bagi Kabupayen Mura,” ungkap Willy M Yoseph.

Disebutkannya, menurut catatan di data PLN itu soal masuknya kelistrikan desa yang paling tertinggal itu adalah di kabupaten Mura. Sebab ada kurang lebih 78 Desa belum ada aliran listrik PLN dan negara tentu belum sepenuhnya hadir di desa desa yang tersebar dibumi Tana Malai Tolung Lingu.

“Sehingga program listrik masuk desa bagi 78 Desa ini ditargetkan pada tahun 2024 harus tuntas, masyarakat mestinya bisa menikmati dan merdeka dari kegelapan,” ujarnya.(Uzi)

Contak Redaksi 081349007114, 081250001889