Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Rejikinoor merupakan Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) I Muara Teweh mengaku telah menerima uang iuran sebesar Rp 70.000 dan sumbangan suka rela Rp 5.000,- dari wali kelas setiap bulan
sehingga jumlah pembayaran iuran dan sumbangan berjumlah Rp 125.000. Dan sudah berajalan sejak 2017 lalu atau telah berlangsung hampir 6 tahun sampai saat ini.
Sejumlah nominal uang tersebut berasal dari orang tua/wali kelas yang telah membubuhi tanda tangan untuk realisasi sejumlah dana tersebut dengan nilai yang bervariasi dari data sementara 700 lebih murid yang dididik di SMAN I tersebut.
Senentara saat ditanya wartawan terakit adanya penebusan untuk pembayan ijazah bagi anak murud SMAN I yang telah lulus sebesar Rp 1.500.000,- (Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah), Kepala SMN I Muara Teweh membantah keras. Dan mengatakan tidak ada pungutan dalam pengambilan ijazah terhadap siswa/siswi maupun wali murid.
“Maka justru itu, hal ini perlu diluruskan agar tidak salah paham dalam mengartikannya dan pada akhirnya dapat menjatuhkan kredibitas seseorang menyampaikan kepada kalangan masyarakat hal yang tidak benar sesuai faktanya. Mendengar informasi tersebut, bahwa dirinya marah besar dalam menanggapinya,” ungkap Kepsek SMAN I Muara Teweh, Rejikinoor. Senin, (27/11/2023).
Sementara, Anang warga Muara Teweh menyebutkan, tak pernah menandatangani kesepakan ini, bahwa untuk pembayaran iuran dan uang sumbangan tersebut, dan bahkan dirinya selalu kooperatif untuk membayar iuran dan sumbangan suka rela tersebut, yandasnya. (Uzi)