METROKalteng.com
NEWS TICKER

Kadiskes Barut H Siswandoyo: Kasus KLB Di Barut Hampir Setiap Tahun Terjadi

Thursday, 22 September 2022 | 2:39 pm
Reporter:
Posted by: metrokal
Dibaca: 1

Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara (Dinkes Kab- Barut) melaksanakan pertemuan peningkatan kapasitas pengelola program surveilans bagi petugas RSUD Muara Teweh dan Puskesmas bertempat di aula Dinas Kesehatan, Rabu (21/9/2022).

“Kasus penyebaran pandemi Covid-19 yang masih belum mereda atau belum usai, karena kasus Covid-19 di Barut pertanggal 19 September 2022, terkonfirmasi sebanyak 1.856 kasus, sembuh sebanyak 1.804 orang, meninggal dunia sebamnyak 49 orang, aktif 3 kasus. Bor kasus Covid-19 RSUD Muara Teweh dirawat di RSUD 3 orang, suspek dirawat 4 orang total bed terpakai 3 (0,5 persen), kapasitas bed 25 buah,” tandas Kadis Kesehatan Barut, H Siswandoyo.

Karena, Indonesia merupakan negara yang masih memiliki angka kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular dan keracunan pangan yang cukup tinggi. Kondisi ini menyebabkan perlunya peningkatan sistem kewaspadaan dini dan respon terhadap KLB tersebut dengan langhkah-langkah yang terprogram dan akurat, sehingga proses penanggulangannya menjadi cepat dan akurat.

Dengan meningkatnya mobilisasi manusia dan barang dewasa ini ini mendorong semakin besarnya faktor risiko menularnya penyakit lintas dan antar negara seperti H5N1, H7N9, Merscov dan Ebola serta Covid-19.

Dikatakannya, bahwa kasus KLB di Kabupaten Barut hampir setiap tahunnya terjadi di daerah, yaitu keracunan pangan. Kasus terakhir terjadi pada lokasi dan orang yang sama, yaitu kasus keracunan pangan di PT KTC di wilayah Desa Lemo, Kecamatan Teweh Tengah tahun 2021 lalu dan 2022 ini.

Hingga saat ini kasus keracunan makanan masih belum ditemukan penyebab KLB, walapun sampel sudah diperiksa di laboratorium BPOM Kalteng.

“Sehingga perlu menjadi perhatian kita semua khususnya pengelola program surveilans dan kesling. Diharapkan dapat melakukan penyeledikan epidemiologi sesuai dengan buku pedoman penyelidikan dan penanggulangan KLB penyakit menular dan keracunan pangan,” ungkap H Siswandoyo.

Adapun pertemuan ini dilakukan dalam upaya peningkatan kapasitas pengelola program surveilans bagi petugas RSUD Muara Teweh dan Puskesmas, merupakan wadah mengevaluasi hasil capain program yang telah dilaksanakan.

Kadis Kesehatan Barut, H Siswandoyo menyampaikan kepada para peserta pertemuan agar meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam rangka menanggulangi wabah melalui respon kewaspadaan dini KLB.

Selanjutnya, melakukan langkah koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan lintas sektor terkait jika apablia terjadi kasus KLB. Dengan melakukan verifikasi dan validasi data setiap laporan SKDR oleh Puskesmas serta penyelenggaraan surveilans kesehatan harus sesuai dengan indikator seperti kelengkapan laporan, ketetapan laporan dan indikator kinerja terkait dengan surveilans.

“Untuk itu saya berharap dalam pertemuan ini dapat dirumuskan percepatan capaian program surveilans dan agar dapat dibuat kesepakatan serta rencana tindak lanjutnya pasca kegiatan ini untuk masa yang akan mendatang,” pungkas H Siswandoyo.

Sementara itu Ketua panitia, Sampurna Murni menyebutkan, bahwa kegiatan pertemuan ini di ikuti sebanyak 48 orang terdiri dari pengeloa program surveilans Puskesmas/RS sebanyak 18 orang, pengeloa program surveilans kabupaten 1 orang, pengelola program higiene sanitasi pangan 1 orang, narasumber dari pusat 4 orang, narasumber provinsi dan kabupaten masing-masing 2 orang, moderator 3 orang dan panitia pelaksana kegiatan berjumlah 17 orang.(Uzi)

Contak Redaksi 081349007114, 081250001889