METROKalteng.com
NEWS TICKER

Dinkes Barut Gelar Kegiatan Workshop Layanan Ekperiment dan Pengobatan HIV

Wednesday, 14 September 2022 | 10:53 pm
Reporter:
Posted by: metrokal
Dibaca: 2

Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara (Dinkes Kab- Barut) menggelar kegiatan workshop untuk layanan eksperiment dan pengobatan HIV-AIDS untuk tenaga kesehatan di Kabupaten Barut, Rabu (14/9/2022) bertempat di aula pertemuan Hotel J&B jalan Pramuka Muara Teweh.

Adapun pelaksanaan kegiatan workshop layanan tes dan pengobatan HIV-AIDS khususnya bagi tenaga kesehatan ini dibuka secara langsung oleh Kepala Dinkes Barut,H Siswandoyo dan dihadiri sejumlah perawat, dokter, bidan dan tenaga medis.

“Untuk perkembangan epodemi HIV AIDS menjadi masalah global dan merupakan salah satu persoalan serius bagi masyarakat di Indonesia. Karena dengan meningkatnya secara drastis pengidap HIV AIDS yang memerlukan terapi ARV (antiretroviral) maka strategi pencegahannya dilaksanakan dengan memadukan upaya pencegahan, perawatan, dukungan serta pengobatan secara kintnu,” jelas Kadinkes Barut, H Siswandoyo.

Lebih lanjut, H Siswandoyo mengatakan, dengan penggunaan obat ARV kombinasi pada tahun 1996 mendorong revolusi dalam pengobatan orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) seluruh dunia. “Meskipun belum mampu menyembuhkan HIV secara menyeluruh dan menambah tantangan dalam hal efek samping serta resistensi kronis terhadap penggunaan obat dalam upaya pemulihan,” kata dia.

Dikatakannya, bahwa ecara dramatis terapi ARV menurunkan angka kematian dan kesehatan, meningkatkan kualitas hidup ODHA dan meningkatkan harapan masyarakat. “Sehingga pada saat ini HIV dan AIDS adalah merupakan penyakit yang dapat di kendalikan dan tidak lagi dianggap sebagai penyakit yang menakutkan,” sebutnya.

Dimana sejak tahun 1999 di Indonesia telah terjadi peningkatan jumlah ADHA pada kelompok orang berperilaku resiko tertular HIV yaitu para pekerja seks (PS) dan penggunaan NAFZA injeksi atau penasun

Dengan demikian untuk program penanggulangan AIDS di Indonesia menuju pada Getting 3 Zeroes, yakni Zero new infection, zero AIDS related death dan zero stigma and discrimination.

Sehingga komitmen Indonesia dengan negara lain untuk melakukan pendekatan fast track 90-90-90 dengan cara mendeteksi orang yang terinfeksi dengan jumlah 90 persen orang yang diperediksi terinfeksi, memberikan terafi ARV dini pada 90 persen bagi orang yang terinfeksi dan mampu mencapai keadaan virus tak terdeteksi pada 90 persen orang yang mengonsumsi ARV.

“Untuk itu, kita berharap cara pendekatan fast track ini dapat menurunkan angka infeksi baru HIV secara tajam, sesuai dengan capaian pembangunan berkelanjutan atau substainable develovment goal (SDGs),” ungkap H Siswandoyo.

Untuk Provinsi Kalimantan Tengah saat ini bersama dengan Kabupaten/Kota telah melakukan usaha dan upaya optimal untuk mencapai target SPM yang telah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan RI dengan melakukan skrining orang yang berisiko terkena penyakit HIV dan peingkatan kualitas SDM tenaga bagi tenaga medis.

“Dalam upaya meningkatkan kualitas SDM dilakukan dengan berbagai macam metode baik dalam bentuk On Job Training (OJT), bimbingan Teknis (Bimtek) pelatihan maupun Workshop yang dilaksanakan sejak 14-16 september 2022,” tandasnya.

Selanjutnya Dinkes Barut bersama Dinkes Provinsi Kalteng menggelar kegiatan workshop yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas SDM tenaga kesehatan di Kabupaten Barut, agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan program HIV kepada masyarakat, khususnya warga Barut.

“Karena system pencatatan dan pelaporan yang akuntabel, berkala dan berkesinambungan merupakan salah satu kunci dalam kesuksesan pencapaian target SPM,”sebutnya.(Uzi)

Contak Redaksi 081349007114, 081250001889