METROKalteng.com
NEWS TICKER

Pelaku UMKM di Barut Kembangkan Berbagai Potensi Peluang Usaha

Monday, 3 May 2021 | 9:57 am
Reporter:
Posted by: metrokal
Dibaca: 27

Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi dan UKM (DisnakertransKop dan UKM) Kabupaten Barito Utara (Pemkab-Barut) M Mastur mengungkapkan, di Barut dan banyak potensi aneka usaha yang tengah dilaksanakan UMKM.

“Beberapa jenis bidang usaha yang diusahakan oleh pelaku UKM seperti kuliner, perikanan, peternakan, kerajinan rotan, pertanian dan perkebunan,” kata Kadis Nakertrankop dan UKM, M Mastur.

Untuk bidang usaha kuliner ini seperti jenis keripik singkong dan pisang berada di kecamatan Teweh Tengah, Kelurahan Jambu Kecamatan Teweh Baru. Kerupuk ikan di Teweh Tengah, ikan di Desa Kandui Kecamatan Gunung Timang dan lampok durian dan dodol durian di Teweh Tengah.

Selanjutnya, bidang usaha perikanan ikan keramba di Kecamatan Teweh Tengah. Bidang usaha peternakan ayam petelur dan itik potong berada di Kelurahan Melayu, KM 3 Puruk Cahu, Kelurahan Jingah dan di Jalan Panti Ajar Kelurahan Lanjas.

Sementara, untuk bidang usaha peternakan madu kelulut di Desa Wonorejo, Desa Hajak dan Desa Trinsing. Bidang usaha peternakan kambing dan sapi di Desa Benangin, Desa Pendreh, Kelurahan Lanjas, Desa Wonorejo dan Kelurahan Lahei II.

Sedangkan bidang usaha kerajinan anyaman rotan berada di Desa Baok, Desa Tambaba, Desa Benangin dan Desa Hajak. Dan kerajinan lidi di Kelurahan Jingah Kecamatan Teweh Baru.

Untuk bidang usaha pertanian dan perkebunan, seperti jagung di lokasi Desa Pendreh, Desa Trahean, Desa Batu Raya dan Desa Sei Rahayu. Bidang usaha jamur tiram di Wonorejo, di Jalan Sudirman dan Kelurahan Jambu.

Untuk perkebunan dengan bidang usaha yaitu buah melon dan semangka di Desa Trahean, jahe merah di Desa paring Lahung dan Desa mampuak serta sayur sayuran di lokasi Parang Kampeng dan Sei Rahayu.

Lebih lanjut Mastur mengatakan, dari semua potensi yang ada di daerah ini, tidak terlepas dari permaslahan yang dihadapi oleh para pelaku UKM dalam mengembangkan usahanya.

“Sementara kendala yang dihadapi para pelaku UKM adalah permodalan awal yaitu kurangnya inovasi produk keterbatasan daya kreatif dan inovatif bagi pelaku UKM, pemasaran yang masih terkendala, tidak memiliki btanding produk yang dijualnya dan tidak memiliki izin usaha,” tukas Mastur.

Sehingga upaya pemerintah dalam meningkatkan perkembangan UKM di daerah ini yaitu melakukan pembinaan dan monitoring, peningkatan SDM melalui pelatihan, peningkatan promosi melalui e digital dan program bantuan wirausaha pemula.

Disebutkannya, bahwa upaya pemerintah dalam pemulihan ekonomi dampak dari pandemi Covid-19 yaitu dengan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) program bantuan sosial Covid-19 Provinsi Kalteng. Stimulus DID program bantuan Provinsi Kalteng.

“Terkait dengan bantuan langsung tunai (BLT) bagi pelaku usaha UMKM pada tahun 2020 senilai Rp 2,4 juta per pelaku usaha, dan untuk tahun 2021 turun menjadi Rp 1,2 juta setiap pelaku usaha,” tukas M Mastur.

“Berkaitan dengan Program CSR yang merupakan dana sosial bagi pelaku UKM dalam rangka memberikan kontribusi terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat ekonomi, sosial dan lengkungan bagi seluruh pemangku kepentingan tanggungjawab pengabdian perusahaan terhadap pemerintah daerah.(Uzi)

Contak Redaksi 081349007114, 081250001889