METROKalteng.com
NEWS TICKER

Kerusakan Jalan dan Jembatan Kandui Katapang Belum Juga Diperbaiki, Untuk Mencegah Terjadinya Kecalakaan Warga Lakukan Perbaikan Secara Swadaya

Thursday, 22 October 2020 | 3:17 pm
Reporter:
Posted by: metrokal
Dibaca: 109

Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Warga Desa Katapang Kecamatan Gunung Timang, Kabupaten Barito Utara gontong royong memperbaiki lantai jembatan Sungai Lehian dan Sungai Katapang yang mengalami kerusakan agar tidak mecelakai warga yang melewatinya.

Dua jembatan yang ada diruas jalan Kandui Katapang ini sebelumnya sudah ditinjau dan dilakukan pengecekan oleh pihak Dinas PUPR Barut bersamaan pengecekan kerusakan jalan yang ada. Namun entah kenapa hingga saat ini belum juga ada dilakukan perbaikan baik jalan maupun jembatan yang rusak tersebut.

Untuk menimalisir agar tidak terjadi suatu hal yang tidak di inginkan bagi warga yang melintasi kedua jembatan tersebut, Kepala Desa Katapang Julianto bersama warganya berupaya secara swadaya untuk memperbaiki kedua jembatan tersebut.

Sementara Kepala Desa Katapang, Julianto menuturkan, warganya melakukan perbaikan lantai jembatan yang sudah rusak dengan menggunakan papan panil masopang. “Kita bersama warga memperbaiki jembatan tersebut menghindari adanya kecelakaan karena jembatan sungai Lehian sebagian papan lantainya bolong dan papannya patah,” kata Julianto, Kamis (22/10/2020).

Untuk diketahui sebagai mana pernah diberitakan sebelumnya pihak Dinas PUPR Barut berjanji akan segera melakukan perbaikan jalan tersebut melalui proyek unit pemeliharaan rutin (UPR).

“Terdata ada12 titik harus segera diperbaiki. Dalam versi Bina Marga, itu bukan kategori rusak berat, tetapi rusak sedang. Kalau rusak berat, jalan tersebut tak bisa dilewati,” ujar Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Barito Utara Rody saat itu.

Rody memastikan soal kerusakan ruas jalan tersebut sudah dilaporrkan kepada Bupati Barito Utara H Nadalsyah. Saran bupati, kerusakan segera ditanggulangi melalui UPR. “Kita sedang mencari kontraktor yang mau mengerjakan UPR, karena tak ada dari APBD. Kita mengharapkan ada pihak yang mau menghutangi lebih dahulu,” ucap Rody.

Estimasi anggaran untuk perbaikan kerusakan di jalan tersebut sekitar Rp500 juta, tetapi bisa pula lebih besar dari itu. 12 titik rusak berada di daerah yang sering tergenang banjir.

Menurut Kabid Bina Marga Rody, perbaikan bisa dengan dua cara yaitu pertama penimbunan untuk meninggikan elevasinya atau konstruksi rigid tahan banjir. “Paling mungkin dengan rigid, karena kalau timbunan lebih besar biayanya,. Lebih cepat diperbaiki lebih baik. Jika makin lama, kerusakan makin bertambah,” ucap Rody. (Jonda)

Contak Redaksi 081349007114, 081250001889