Muara Teweh, (MRTROKalteng.com) – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Barito Utara (Disdalduk KB dan P3A Barut) menggelar kegiatan pertemuan rembuk stunting tingkat Kabupaten Barut tahun 2023 bertempat di aula BappedaLitbang, Senin (18/9/2023).
Bupati Barut, H Nadalsyah dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan Wakil Bupati Sugianto Panala Putra menyebutkan bahwa pencapaian target percepatan penurunan stunting merupakan salah satu investasi utama dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) indonesia yang berkualitas dan berdaya saing kompetitip.
“Stunting merupakan asupan gizi yang kurang secara berkepanjangan dan penyakit infeksi kronis yang berulang. Agar siklus terjadinya stunting dapat dicegah, perlu ada formulasi kebijakan dan strategi yang tepat, untuk mengatasi permasalahan yang ada, satu diantaranya adalah melalui rembuk stunting,” kata Sugianto Panala Putra saat membuka kegiatan tersebut.
Menurut Wabup, rembuk stunting adalah identifikasi risiko dan penyebab risiko pada kelompok sasaran berbasis surveilans atau sumber data lainnya.
Adapum tujuan dilaksanakannya rembuk stunting adalah untuk mengidentifikasi risiko terjadinya stunting pada kelompok sasaran, mengetahui penyebab risiko terjadinya stunting pada kelompok sasaran sebagai upaya pencegahan dan perbaikan tata laksana kasus yang serupa.
Kemudian kata dia menganalisis faktor risiko terjadinya stunting sebagai upaya pencegahan, penanganan kasus dan perbaikan tata laksana kasus yang serupa. Memberikan rekomendasi penanganan kasus dan perbaikan tata laksana kasus serta upaya pencegahan yang harus dilakukan serta meciptakan komitmen bersama lintas sektor dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Barito Utara.
Wabup Sugianto Panala Putra juga mengatakan langkah-langkah strategis yang sudah dilaksanakan oleh Pemkab Barito Utara dalam rangka percepatan penurunan stunting adalah sesuai dengan yang tertuang dalam Perpres 72 tahun 2021 yaitu dengan melakukan pendampingan calon pengantin, pendampingan ibu hamil, pendampingan ibu pasca persalinan dan pendampingan anak usia 0-59 bulan.
Pemkab Barito Utara kata dia lagi melalui Disdalduk KB dan P3A akan memberikan bantuan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada keluarga beresiko stunting yang ada di wilayah Kabupaten Barito Utara.
“Untuk itu mari kita bersama-sama menjaga dan membangun wilayah kita Kabupaten Barito Utara Agar terhindar dari adanya kasus stunting, sehingga sumber daya manusia di daerah kita menjadi sehat dan unggul menuju indonesia emas tahun 2045, sesuai yang di harapkan kita bersama,” ucap Wabup membacakan sambutan Bupati, H Nadalsyah.
Sehingga Wabup Sugianto juga mengharapkan agar semua tahapan rembuk stunting dapat berjalan sebagaimana mestinya, diperlukan sinergitas lintas sektor dan seluruh stakeholder terkait lainnya.
“Sehingga penurunan angka stunting di Kalimantan Tengah dari 27,4 persen tahun 2021 bisa menjadi 15,38 persen di tahun 2024. Pelaksanaaannya tidak bisa dilakukan secara individu atau oleh instansi atau lembaga tertentu saja, namun perlu dilakukan secara konvergen dengan melibatkan berbagai pihak yang berkompoten serta memiliki pemahaman yang sama akan tugas dan fungsi yang melekat pada instanasi, lembaga, profesi, atau organisasi masing-masing.
Saya mengajak semua warga masyarakat barito utara, lembaga pemerintah maupun swasta untuk mengambil bagian dan aktif dalam mengatasi permasalahan stunting di kabupaten barut.
“Untuk itu, saya berharap agar semua OPD, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Kelurahan dan Pemdes RT, RW, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemangku adat, tokoh pemuda, dan seluruh kader masyarakat, memperhatikan kondisi yang ada di lapangan berkaitan dengan ketahanan pangan dan gizi serta berkaitan dengan ketersediaan air bersih di berbagai wilayah di Barut dan simalkan koordinasi diantara kita semua, sehingga permasalahan stunting dapat diatasi di Kabupaten Barut,” ujarnya. (Uzi)