Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Permukaan air Sungai Barito yang meningkat secara signifikan hingga mencapai ketinggian ±13,45 meter pada Jumat pagi di STA UPT Dermaga Muara Teweh telah memicu kekhawatiran terkait keselamatan lalu lintas pelayaran, terutama di bawah Jembatan KH Hasan Basri.
Dinas Perhubungan Kabupaten Barito Utara merespons situasi ini dengan mengeluarkan imbauan resmi agar pelayaran yang melintasi bawah jembatan ditunda sementara. Langkah ini didasarkan pada potensi risiko tinggi akibat arus deras jika aktivitas pelayaran berlanjut dalam kondisi tersebut.
Meski demikian, pengecualian diberikan kepada kapal SPB berukuran ≤250 feet dengan muatan maksimal 2.600 ton dan tongkang berukuran ≤180 feet yang diizinkan melintas dengan pembatasan waktu operasional tertentu.
Kepala Dinas Perhubungan Barito Utara, Mihrab Buanapati, menekankan bahwa kebijakan ini merupakan langkah preventif untuk menjaga keselamatan pelayaran dan meminta kolaborasi dari seluruh pihak terkait dalam mematuhi ketentuan yang berlaku.
Dengan adanya peningkatan permukaan air yang mencapai ±15 cm dari pantauan malam sebelumnya, beberapa kapal, termasuk tuagboat, kapal LCT dan tongkang batubara bermuatan kosong memilih bertambat di hilir jembatan sebagai tindakan antisipatif sesuai imbauan yang dikeluarkan hingga kondisi air sungai kembali stabil dan aman untuk berlayar. (Uzi)