Buntok, (METROKalteng.com) – Warga Desa Baru kecamatan Dusun Selatan (Dusel), kabupaten Barito Selatan (Barsel), H. Mahyani, siapkan lahan sebagai dasar pembangunan Pesantren.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Panitia Pelaksana Pembangunan Pesantren, Suhartono, melalui Wakil Ketua, ATAK RUN, bahwa rencana Pembangunan Pesantren sudah berada pada tahap penyiapan lahan.
“Alhamdulillah, salah satu dari warga Desa Baru (Dusel) telah menghibahkan (Menyumbangkan) sebagian lahannya, yang sudah kita bersihkan tadi dengan Panjang dan Lebar lahan 32×16 (meter), untuk pembangunan Pesantren “Miftahul Mahyani” yang berlokasi lahan jalan Padat Karya Desa Baru – Desa Telaga, kecamatan Dusun Selatan (Dusel) kabupaten Barito Selatan (Barsel),”ungkap Takrun, Sabtu (23/10/2021) Sore.
Tambahnya, sekitar 1 bulan yang lalu, bertempat dirumah H. Mahyani, kita melakukan rapat bersama Kepala Desa (Kades) Baru, dengan turut mengundang Tokoh-tokoh Masyarakat, Tokoh-tokoh Agama, dalam membahas rencana Pembangunan Pesantren di Desa Baru (Dusel).
“Sekaligus pembentukan panitia Kepengurusan rencana pembangunan Pesantren “Miftahul Mahyani” di Desa Baru, dimana terbentuknya kepengurusan tersebut terdiri dari, Ketua Pengurus, Suhartono, didampingi Wakil Ketua ATAK RUN, Sekretaris Pengurus, Saifulah, SPd.I, bersama Wakil Sekretaris Romainor, dan Bendahara Mursali dan Wakil Bendahara H. Abdul Muin,” terang Wakil Ketua Atak.
Lebih lanjut, kami dari panitia kepengurusan, pada tahap berikutnya akan membuat Proposal Permohonan Bantuan Dana terkait rencana pembangunan pesantren di Desa Baru, untuk ditujukan ke Pemerintah Daerah Barito Selatan maupun Pemerintah Provinsi, yang nantinya langsung diserahkan oleh Ketua Panitia Kepengurusan sendiri.
“Mudah mudahan pemerintah dapat mendukung dengan adanya program rencana pembangunan Pesantren “Miftahul Mahyani” Desa Baru ini, sehingga kita dapat mendorong nilai-nilai agama di wilayah kecamatan Dusun Selatan di Desa Baru, semangat dan punya Jiwa Sprit untuk program pembangunan ini, karena apa yang kita buat hari ini, merupakan jawaban atas pertanyaan bagaimana kita dan generasi kita kedepannya,” Pungkas Atakrun mengakhiri. (VG)